Kamis, 23 Desember 2010

mualimah sejati

Muslimah sejati bukanlah dilihat dari kec antikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada dibaliknya.
Muslimah sejati  bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.
Muslimah sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikkan yang ia berikan, tetapi dilihat dari keikhlasan  saat memberikan kebaikkan itu.
Muslimah sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Muslimah sejati bukan dilihat dari keahlian berbahasa, tetapi dilihat bagaimana caranya ia berbicara.
Muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian, tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
Muslimah sejati bukan dilihat dari kekhawatiran digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.
Muslimah sejati bukanlah dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.
Muslimah sejati bukanlah dilihat dari supelnya ia bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.
Muslimah sejati tidak dilihat dari jilbabnya yang anggun, tetapi dilihat dari kedewasaannya dalam bersikap.
Muslimah sejati tidak dilihat dari retoriknya ketika aksi, tetapi dilihat dari kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan.
Muslimah sejati tidak dilihat dari banyaknya ia berorganisasi, tetapi sebesar apa tanggung jawabnya dalam melaksanaakan amanah.
Muslimah sejati tidak dilihat dari kehadirannya dalam syuro’, tetapi dilihat dari kontribusinya dalam menscari solusi dari suatu permasalahan.
Muslimah sejati tidak dilihat dari tasnya yang selalu membawa al-Qur’an, tetapi dilihat dari hapalan dan pemahamannya akan kandungan al-Quran tersebut.
Muslimah sejati tidak dilihat dari aktivitasnya yang seabrek, tetapi bagaimana ia mampu mengoptimalisasi waktu dengan baik.
Muslimah sejati tidak dilihat dari rutinitas dhuha dan tahajudnya, tyetapi sebanyak apa tetesan air mata penyesalan yang jatuh ketika sujud.

Renungkanlah ukhtifillah,, semoga menjadi pengingat untukku, untukmu, dan untuk semua,,,



Tidak ada komentar:

Posting Komentar