Kamis, 23 Desember 2010

Depresi????

Karier, jabatan, pangkat merupakan sesuatu yang sering dikejar oleh banyak orang. Bukan saja merupakan dambaan kaum laki-laki sebagai seorang kepala rumah tangga, tetapi juga banyak kaum wanita (ibu) yang mendambakan untuk mencapai karir sesuai yang diharapkan.

Sebagai salah satu konsekuensi pencapaian karir tersebut, dibutuhkan waktu dan energi yang tidak sedikit.  Hal demikian sering membuat kesempatan untuk 'lebih dekat' dengan anak menjadi semakin berkurang.  Kurangnya komunikasi dan memberikan perhatian kepada anak membuat anak menjadi merasa sepi dan hampa.  Antara orangtua dan anak tidak terjalin ikatan batin.  Tidak ada waktu untuk saling berbagi perasaan.

Apabila kondisi seperti di atas dibiarkan berlarut-larut, khawatir akan terjadi sebuah penyakit yang dinakan depresi pada anak. Frederic Luskin (2004) menyatakan bahwa depresi merupakan suatu penyakit yang menyebabkan perasaah sedih, hampa, dan putus asa dalam kurun waktu yang lama sehingga mengganggu fungsi kemampuan anak-anak atau remaja.

Ada beberapa ciri yang dapat kita lihat pada anak yang mengalami depresi diantaranya adalah:
1. Acapkali sedih dan menangis
2. Keputusasaan
3. Tidak mampu menikmati aktivitas yang sebelumnya menjadi favoritnya
4. Terus menerus merasa bosan dan kurang energi
5. Kurang menghargai diri dan merasa bersalah
6. Sensitif yang berlebihan, melakukan penolakan atau merasa gagal
7. Cepat marah atau adanya rasa permusuhan
8. Sulit dalam bertaman
9. Sering absent dan sering tidak masuk sekolah
10. Sering mengeluh penyakit-penyakit fisik, seperti sakit kepala dan sakit perut
11. Kurang konsentrasi
12. Berpikir untuk melakukan bunuh diri atau perilaku yang merugikan diri sendiri
13. Alkohol dan drug

Anak yang menderita depresi sangat membutuhkan pertolongan dan dukungan yang serius, baik dari orangtua, dirinya sendiri, dan juga teman atau lingkungannya. Pada kondisi anak sedang depresi, perhatian dan keterlibatan orangtua dan orang-orang yang ada didekatnya sangatlah berarti baginya. Sangatlah penting bagi orangtua untuk segera menyadari bahayanya membiarkan anak dalam kondisi depresi. Orangtua harus mampu memberikan perhatian secara serius sebab jika tidak, risikonya akan lebih besar.

Sebelum terjadi penyesalan yang mendalam, berikanlah yang terbaik untuk buah hati kita. Mulailah memperhatikan anak-anak kita, apakah ada salah satu atau beberapa tanda di atas terjadi pada anak kita?. Jika ya, segeralah orangtua bertindak dan memperbaiki pola pengasuhan pada anak. Bukankah apa yang dikerjakan orangtua selama ini adalah untuk membuat buah hati tercinta bahagia?. (yer)
Posted by Yusi Elsiano Rosmansyah at 21:05 1 comments
Labels: orangtua bijak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar