Kamis, 23 Desember 2010

anak anda jahil???

Mengapa anak itu sering bersikap ‘jahil’?. Pertanyaan itu sering sekali kita dengar dari para orangtua, terutama yang anaknya menjadi korban ‘kejahilan’ teman-temannya. Menurut Frederic Luskin (2004), beberapa studi mengindikasikan bahwa pelaku kejahilan biasanya berasal dari keluarga yang selalu menggunakan kekerasan fisik dalam melakukan hukuman. Dengan dmikian, sang anak menjadi terbiasa menggunakan kekerasan fisik untuk menyelesaikan masalah.

Beberapa sikap jahil yang sering dilakukan anak ada yang bersifat langsung seperti menggoda, mengejek, mengancam, menendang, dan mencuri. Ada juga yang bersifat tidak langsung misalya menyebarkan rumor dengan sengaja sehingga menyebabkan korban diisolasi dari lingkungan sosial. Kejahilan tersebut biasanya dilakukan secara berulang-ulang untuk menciptakan hal-hal yang terus meresahkan dan mengganggu.

Sebagai upaya pencegahannya, perlu dukungan dari semua pihak, baik sekolah dan juga orangtua. Olweus (1993) mengatakan bahwa tindakan anti kejahilan merupakan sebuah tindakan yang memerlukan intervensi dari sekolah, kelas, dan individu.

Di lingkungan rumah, sebaiknya orangtua tidak membiasakan memberikan hukuman kepada anak dengan cara kekerasan, tetapi cobalah dengan memberikan pengertian atau pendekatan lain sesuai dengan usia dan kedewasaan anak. Tumbuhkanlah rasa percaya diri pada anak supaya ia merasa dirinya berharga. Sebab seperti yang diungkapkan Frederic Luskin (2004) menyatakan bahwa ada sejumlah fakta-fakta yang mendukung anggapan bahwa pelaku menjadikan orang lain sebagai korban karena merasa diri mereka buruk. (YER)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar