Kamis, 23 Desember 2010

anakku yg tumbuh dewasa..

Kenapa sih anak ini, semakin besar malah semakin suka melawan orangtua, bukannya semakin dewasa? Itulah salah satu kalimat yang sering dilontarkan orangtua kepada anak remajanya. Anak yang baru menginjak usia remaja, biasanya ingin selalu menunjukkan bahwa dirinya sudah dewasa. Ia cenderung tidak mau lagi diatur oleh orangtuanya.dan selalu igin membuat keputusan sendiri. Contohnya, ia tetap memutuskan pergi ke toko untuk membeli perekat besi karena ketidaksengajaannya mematahkan mainan adik, atau ia tetap berangkat ke rumah temannya walaupun orangtua melarangnya.

Tindakan perlawanan anak seperti di atas, sebaiknya tidak langsung ditanggapi orangtua dengan sikap negatif (marah). Berikanlah pengertian dan dukungan kepada anak dengan memuji tindakannya yang memang mencerminkan kedewasaan (bertanggung jawab dan menepati janji). Misalnya untuk kasus di atas, ia melawan perkataan orangtua karena ia ingin bertanggung jawab atas kerusakan yang telah ia lakukan terhadap mainan adiknya, atau ia ingin menepati janji yang telah disepakati dengan temannya. Perilaku penyimpangan dan perlawanan anak remaja merupakan salah satu ekspresi karena ia ingin membuktikan bahwa ia telah mandiri atau dewasa.

Jika orangtua tidak berusaha untuk memahami maksud dari ‘perlawanan’ anak tersebut, karena tidak terjalin komunikasi yang baik maka akan terjadi sebuah perselisihan yang mungkin berakhir dengan perasaan yang terluka satu sama lain. Keduanya saling menyalahkan menganggap tidak pengertian. Orangtua menganggap anaknya sudah tidak patuh. Begitu juga anak, boleh jadi ia mengaggap orangtuanya selalu mengatur atau ikut campur urusannya.

Untuk menjadi orang dewasa bukanlah proses yang mudah, tetapi juga bukan hal yang sangat sulit. Butuh dukungan yang harus diikuti dengan proses pembelajaran. Menurut Jacob Azerrad (2005) mengajarkan anak supaya mampu berperilaku mandiri dan dewasa adalah dengan cara mengajarkan anak bagaimana sebaiknya ia berperilaku di dunia luar. Hal tersebut adalah supaya anak mampu menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang mungkin terjadi dalam kehidupannya. Selain itu, anak juga perlu diajarkan supaya tidak mudah dipengaruhi orang lain, karena ia memiliki nilai-nilai dalam dirinya yang kuat, yang menjaga perilakunya, dan membantunya dalam membuat keputusan sendiri. Para orangtua harus mengajarkan kepada anak dan memperaktekannya dalam kehidupan sehari-hari bagaimana berperilaku dewasa, dan mandiri, tidak bergantung, peduli, dan bertanggung jawab. Dengan pembekalan tersebut, diharapkan anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan diharapkan banyak orang. (yer)
Posted by Yusi Elsiano Rosmansyah at 17:01 2 comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar