Kamis, 23 Desember 2010

zina..

  • Jagalah pandangan mata anda dari perkara yang diharamkan Allah.
“Mata bisa berzina, hati bisa berzina. Zinanya mata adalah memandang (perkara haram), sedangkan zinanya hati adalah mengharapkan (perkara haram). Sementara kemaluan bisa mengajak atau mengingkari berbuat zina” (HR. Ahmad)
  • Jangan sekali-kali anda berduaan dengan seorang perempuan. Hendaknya anda menjauhi majelis yang mencampur adukkan antara laki-laki dan perempuan.
“Jangan sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali bersama dengan mahramnya” (HR. Bukhari)
  • Jika anda telah menikah maka lampiaskan hawa nafsu anda pada perkara yang halal
“Jika salah seorang di antara kalian tertarik dengan perempuan lain, kemudian keberadaan perempuan itu membekas di hatinya, maka hendaklah dia segera menemui istrinya lalu menggaulinya. Karena tindakan ini akan menghapus perkara yang tidak patut dalam dirinya” (HR. Muslim)
Kenapa anda tidak memanfaatkan nasehat yang dianjurkan oleh Allah agar menjaga diri dari perbuatan dosa
“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian dirinya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya” (QS. An-Nur: 33 )
Kenapa anda tidak mencoba untuk mempraktekkan pesan Rasulullah
“Barangsiapa yang sudah memenuhi syarat untuk menikah, maka segeralah menikah, karena menikah akan dapat menundukkan pandangan, dan menjaga kemaluan. Sebaliknya, barang siapa yang belum memenuhi syarat untuk menikah, maka hendaklah dia berpuasa, karena puasa adalah perisai” (HR. Bukhari)


Kenapa anda tidak menghentikan 3 usaha setan yang biasa digunakan untuk memperdayakan manusia. Adapun 3 usaha tersebut adalah :
Memandang. Karena itulah bila anda ingin menghindar dari tipu daya setan ini, hendaklah anda selalu sibuk meneliti segala kekurangan dalam diri anda dan amal-amal yang telah anda kerjakan.
Kenyang. Karena itulah bila anda ingin menghindar dari tipu daya setan ini, hendaklah anda berpuasa sesuai dengan kemampuan anda.
Berpikir. Karena itulah bila anda ingin menghindar dari tipu daya setan ini, hendaklah anda meresapi firman Allah, “Tidakkah seorang mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?” (QS. Al-Alaq: 14)
Kenapa anda tidak ingin membayangkan pada suatu hari dimana anda sedang duduk bersama-sama dengan putra-putri anda, kemudian ketika berada ditengah-tengah mereka dengan bangga anda mengatakan, “Wahai anak-anakku, ayah kalian adalah seorang laki-laki sejati. Hawa nafsu tidak sanggup menundukkan ayah untuk berbuat keji”









mualimah sejati

Muslimah sejati bukanlah dilihat dari kec antikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada dibaliknya.
Muslimah sejati  bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.
Muslimah sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikkan yang ia berikan, tetapi dilihat dari keikhlasan  saat memberikan kebaikkan itu.
Muslimah sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Muslimah sejati bukan dilihat dari keahlian berbahasa, tetapi dilihat bagaimana caranya ia berbicara.
Muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian, tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
Muslimah sejati bukan dilihat dari kekhawatiran digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.
Muslimah sejati bukanlah dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.
Muslimah sejati bukanlah dilihat dari supelnya ia bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.
Muslimah sejati tidak dilihat dari jilbabnya yang anggun, tetapi dilihat dari kedewasaannya dalam bersikap.
Muslimah sejati tidak dilihat dari retoriknya ketika aksi, tetapi dilihat dari kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan.
Muslimah sejati tidak dilihat dari banyaknya ia berorganisasi, tetapi sebesar apa tanggung jawabnya dalam melaksanaakan amanah.
Muslimah sejati tidak dilihat dari kehadirannya dalam syuro’, tetapi dilihat dari kontribusinya dalam menscari solusi dari suatu permasalahan.
Muslimah sejati tidak dilihat dari tasnya yang selalu membawa al-Qur’an, tetapi dilihat dari hapalan dan pemahamannya akan kandungan al-Quran tersebut.
Muslimah sejati tidak dilihat dari aktivitasnya yang seabrek, tetapi bagaimana ia mampu mengoptimalisasi waktu dengan baik.
Muslimah sejati tidak dilihat dari rutinitas dhuha dan tahajudnya, tyetapi sebanyak apa tetesan air mata penyesalan yang jatuh ketika sujud.

Renungkanlah ukhtifillah,, semoga menjadi pengingat untukku, untukmu, dan untuk semua,,,



anak anda jahil???

Mengapa anak itu sering bersikap ‘jahil’?. Pertanyaan itu sering sekali kita dengar dari para orangtua, terutama yang anaknya menjadi korban ‘kejahilan’ teman-temannya. Menurut Frederic Luskin (2004), beberapa studi mengindikasikan bahwa pelaku kejahilan biasanya berasal dari keluarga yang selalu menggunakan kekerasan fisik dalam melakukan hukuman. Dengan dmikian, sang anak menjadi terbiasa menggunakan kekerasan fisik untuk menyelesaikan masalah.

Beberapa sikap jahil yang sering dilakukan anak ada yang bersifat langsung seperti menggoda, mengejek, mengancam, menendang, dan mencuri. Ada juga yang bersifat tidak langsung misalya menyebarkan rumor dengan sengaja sehingga menyebabkan korban diisolasi dari lingkungan sosial. Kejahilan tersebut biasanya dilakukan secara berulang-ulang untuk menciptakan hal-hal yang terus meresahkan dan mengganggu.

Sebagai upaya pencegahannya, perlu dukungan dari semua pihak, baik sekolah dan juga orangtua. Olweus (1993) mengatakan bahwa tindakan anti kejahilan merupakan sebuah tindakan yang memerlukan intervensi dari sekolah, kelas, dan individu.

Di lingkungan rumah, sebaiknya orangtua tidak membiasakan memberikan hukuman kepada anak dengan cara kekerasan, tetapi cobalah dengan memberikan pengertian atau pendekatan lain sesuai dengan usia dan kedewasaan anak. Tumbuhkanlah rasa percaya diri pada anak supaya ia merasa dirinya berharga. Sebab seperti yang diungkapkan Frederic Luskin (2004) menyatakan bahwa ada sejumlah fakta-fakta yang mendukung anggapan bahwa pelaku menjadikan orang lain sebagai korban karena merasa diri mereka buruk. (YER)

Depresi????

Karier, jabatan, pangkat merupakan sesuatu yang sering dikejar oleh banyak orang. Bukan saja merupakan dambaan kaum laki-laki sebagai seorang kepala rumah tangga, tetapi juga banyak kaum wanita (ibu) yang mendambakan untuk mencapai karir sesuai yang diharapkan.

Sebagai salah satu konsekuensi pencapaian karir tersebut, dibutuhkan waktu dan energi yang tidak sedikit.  Hal demikian sering membuat kesempatan untuk 'lebih dekat' dengan anak menjadi semakin berkurang.  Kurangnya komunikasi dan memberikan perhatian kepada anak membuat anak menjadi merasa sepi dan hampa.  Antara orangtua dan anak tidak terjalin ikatan batin.  Tidak ada waktu untuk saling berbagi perasaan.

Apabila kondisi seperti di atas dibiarkan berlarut-larut, khawatir akan terjadi sebuah penyakit yang dinakan depresi pada anak. Frederic Luskin (2004) menyatakan bahwa depresi merupakan suatu penyakit yang menyebabkan perasaah sedih, hampa, dan putus asa dalam kurun waktu yang lama sehingga mengganggu fungsi kemampuan anak-anak atau remaja.

Ada beberapa ciri yang dapat kita lihat pada anak yang mengalami depresi diantaranya adalah:
1. Acapkali sedih dan menangis
2. Keputusasaan
3. Tidak mampu menikmati aktivitas yang sebelumnya menjadi favoritnya
4. Terus menerus merasa bosan dan kurang energi
5. Kurang menghargai diri dan merasa bersalah
6. Sensitif yang berlebihan, melakukan penolakan atau merasa gagal
7. Cepat marah atau adanya rasa permusuhan
8. Sulit dalam bertaman
9. Sering absent dan sering tidak masuk sekolah
10. Sering mengeluh penyakit-penyakit fisik, seperti sakit kepala dan sakit perut
11. Kurang konsentrasi
12. Berpikir untuk melakukan bunuh diri atau perilaku yang merugikan diri sendiri
13. Alkohol dan drug

Anak yang menderita depresi sangat membutuhkan pertolongan dan dukungan yang serius, baik dari orangtua, dirinya sendiri, dan juga teman atau lingkungannya. Pada kondisi anak sedang depresi, perhatian dan keterlibatan orangtua dan orang-orang yang ada didekatnya sangatlah berarti baginya. Sangatlah penting bagi orangtua untuk segera menyadari bahayanya membiarkan anak dalam kondisi depresi. Orangtua harus mampu memberikan perhatian secara serius sebab jika tidak, risikonya akan lebih besar.

Sebelum terjadi penyesalan yang mendalam, berikanlah yang terbaik untuk buah hati kita. Mulailah memperhatikan anak-anak kita, apakah ada salah satu atau beberapa tanda di atas terjadi pada anak kita?. Jika ya, segeralah orangtua bertindak dan memperbaiki pola pengasuhan pada anak. Bukankah apa yang dikerjakan orangtua selama ini adalah untuk membuat buah hati tercinta bahagia?. (yer)
Posted by Yusi Elsiano Rosmansyah at 21:05 1 comments
Labels: orangtua bijak

ini yg ku harus lakukan..

Baca Qur’an saja
Ketika kita merasa jenuh
 Baca qur’an saja, bisa hilang jenuhnya
 
Ketika kita merasa sepi
Baca qur’an saja, bisa hilang rasa sepinya

Ketika kita tak bergairah
Baca qur’an saja bisa semangat lagi

Ketika kita sedih
Baca qur’an saja, bisa jadi ceria

Ketika segala sesuatunya terasa membosankan
baca qur’an saja, bisa jadi lain

ketika kita kebingungan memutuskan sesuatu
baca Qur’an saja, bisa jadi lebih tenang
ketika banyak ketidaknyamanan               dalam hati
baca Qur’an saja, akan beda rasanya…….
Baca Qur’an saja bisa merubah semuanya
Bisa buat diri jadi lebih baik
bisa buat diri jadi yang terbaik
bisa mengantar diri kepada kebaikan
baca Qur’an saja sudah begitu berarti
belum menghapalnya
apalagi mengamalkannya
subhanallah!!
Kupikir…….., pasrah saja
Waktu aku datang ke sebuah undangan silaturahmi
Ku pikir calon suamiku ada di sana
 Ternyata tidak ada ,,

Waktu aku gabung ke dalam kegiatan tarbiyah
Ku piker calon suamikuada di situ
Ternyata tidak ada juga,,

Waktu aku masuk anggota majelis sehati
Ku piker calon suamiku anggota di majelis itu
Ternyata tidak, tidak ada..

Waktu aku masuk anggota titian keluarga sakinah
Ku piker calon suamiku ada di sini
Ternyata tidak, tidak ada juga,,

Ketika aku ta’aruf
Ku piker dia calon suamiku
Ternyata bukan

Ketika segala upah telah dikerahkan
Ketika berbagai ikhtiar tlah dilalui
Seolah-olah sudah tidak ada jalan lagi
Ya sudah, pasrah saja !

Demi Engkau, ya Robb ..

Ya Robb, aku mohon kepadaMu
Karena ku tahu hanya Engkau
Yang paling bisa kupercaya

Betapa sayngnya Engkau padaku
Engkau sengaja menunda masa khitbahku
Karena Engkau ingin aku dekat denganMu
Hanya dengan Mu saja ,….

Engkau sengaja menunda hari bahagia itu
Karena Engkau tahu
Kesendirianku membuat diriku
Akan semakin mengingatMu,,

Terima kasih ya Robb,,
Engkau memang segalanya bagiku
Dan aku selalu begitu
Dan tidak ada batas waktu
Bahkan jika akhirnya hari yang kutunggu itu dating
Aku akan tetap memohon
Semoga Kau jodohkan aku dengan seorang
Yang membuat aku makin mudah tuk dekat dengan Mu
Lebih mudah istiqomah di jal;an Mu
Lebih banyak kebaikkan yang kutebarkan
Lebih  banyak manfaat yang k persembahkan

amarah yang datang..

Ketika kemarahan itu terjadi, orangtua dan remaja biasanya akan saling menyalahkan. Orangtua marah kepada remaja ketika ia melakukan atau mengatakan sesuatu yang dianggap orangtua sebagai perilaku yang tidak bertanggung jawab. Begitupun sebaliknya, remaja marah kepada orangtua saat perilaku orangtua diangggap tidak adil atau mementingkan diri sendiri.

Sebagai orangtua, kita perlu belajar untuk mampu mengendalikan amarah. Jika kita tidak dapat mengendalikan amarah, usaha orangtua dalam melakukan pendampingan terhadap anak akan menjadi rusak. Seorang remaja yang sering menerima perlakuan kasar dari orangtua (marah), akan semakin sulit untuk mengingat lagi kebaikan, cinta, kasih sayang, dan pelayanan yang diberikan orangtua kepadanya, terutama ketika ia masih kecil. Pada umumnya, tidak banyak hal yang dapat diingat anak ketika ia kecil. Sebaliknya, anak yang sudah menginjak remaja biasanya akan merekam jelas segala tindakan yang dilakukan orangtua kepadanya. Jika orangtua sering marah dan bertindak tidak baik dalam bersikap maupun berucap kata, semua tindakan tersebut akan melekat di dalam pikirannya. Hal seperti itu tidak baik untuk pertumbuhan emosionalnya.

Hindarilah terjadi pertengkaran dengan remaja. Berikan arahan dan pengertian kepadanya melalui jalinan komunikasi yang lebih baik lagi. Ketika komunikasi terjalin dengan baik, akan lebih mudah untuk menjadi ‘sehati’.
Menurut Gary Chapman (2007) ada beberapa hal penting dapat orangtua lakukan supaya terrhindar dari amarah:
1. Mengakui Kebenaran
2. Mengembangkan Strategi
3. Menganalisa Amarah dan Memperhatikan Opsi-opsi
4. Ajak Anggota Keluarga dalam Percakapan

Sebagai orangtua, marilah sama-sama untuk belajar mengendalikan amarah. Keliru dalam mengendalikan amarah, akan mengakibatkan efek negative (benci, dendam, sakit hati) kepada orangtua juga anak. Amarah dapat menjadi penyebab di balik retaknya hubungan antara orangtua dan remaja. (yer)
Posted by Yusi Elsiano Rosmansyah at 01:57 0 comments

anakku yg tumbuh dewasa..

Kenapa sih anak ini, semakin besar malah semakin suka melawan orangtua, bukannya semakin dewasa? Itulah salah satu kalimat yang sering dilontarkan orangtua kepada anak remajanya. Anak yang baru menginjak usia remaja, biasanya ingin selalu menunjukkan bahwa dirinya sudah dewasa. Ia cenderung tidak mau lagi diatur oleh orangtuanya.dan selalu igin membuat keputusan sendiri. Contohnya, ia tetap memutuskan pergi ke toko untuk membeli perekat besi karena ketidaksengajaannya mematahkan mainan adik, atau ia tetap berangkat ke rumah temannya walaupun orangtua melarangnya.

Tindakan perlawanan anak seperti di atas, sebaiknya tidak langsung ditanggapi orangtua dengan sikap negatif (marah). Berikanlah pengertian dan dukungan kepada anak dengan memuji tindakannya yang memang mencerminkan kedewasaan (bertanggung jawab dan menepati janji). Misalnya untuk kasus di atas, ia melawan perkataan orangtua karena ia ingin bertanggung jawab atas kerusakan yang telah ia lakukan terhadap mainan adiknya, atau ia ingin menepati janji yang telah disepakati dengan temannya. Perilaku penyimpangan dan perlawanan anak remaja merupakan salah satu ekspresi karena ia ingin membuktikan bahwa ia telah mandiri atau dewasa.

Jika orangtua tidak berusaha untuk memahami maksud dari ‘perlawanan’ anak tersebut, karena tidak terjalin komunikasi yang baik maka akan terjadi sebuah perselisihan yang mungkin berakhir dengan perasaan yang terluka satu sama lain. Keduanya saling menyalahkan menganggap tidak pengertian. Orangtua menganggap anaknya sudah tidak patuh. Begitu juga anak, boleh jadi ia mengaggap orangtuanya selalu mengatur atau ikut campur urusannya.

Untuk menjadi orang dewasa bukanlah proses yang mudah, tetapi juga bukan hal yang sangat sulit. Butuh dukungan yang harus diikuti dengan proses pembelajaran. Menurut Jacob Azerrad (2005) mengajarkan anak supaya mampu berperilaku mandiri dan dewasa adalah dengan cara mengajarkan anak bagaimana sebaiknya ia berperilaku di dunia luar. Hal tersebut adalah supaya anak mampu menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang mungkin terjadi dalam kehidupannya. Selain itu, anak juga perlu diajarkan supaya tidak mudah dipengaruhi orang lain, karena ia memiliki nilai-nilai dalam dirinya yang kuat, yang menjaga perilakunya, dan membantunya dalam membuat keputusan sendiri. Para orangtua harus mengajarkan kepada anak dan memperaktekannya dalam kehidupan sehari-hari bagaimana berperilaku dewasa, dan mandiri, tidak bergantung, peduli, dan bertanggung jawab. Dengan pembekalan tersebut, diharapkan anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan diharapkan banyak orang. (yer)
Posted by Yusi Elsiano Rosmansyah at 17:01 2 comments

Kepastian yang belum jelas,,



Aku ingin menikah
Tahun ini juga
Meski belum ada tanda darinya
                          
Aku ingin menikah
Bulan ini juga
Meski belum jelas kepastian darinya

Aku tetap ingin menikah
Meski banyak hal yang masih samar
Tapi aku akan selalu optimis
Karena keyakinan yang kan membuktikan
Suatu saat ku pasti kan menikah

makan membuatqu tegang..

Waktu makan telah tiba. Inilah saatnya di mana sebagian orangtua dan anak terkadang merasa tidak nyaman. Di antara mereka terjadi adu argumentasi. Anak bersikeras tidak mau makan atau tidak mau menghabiskan makanannya, sedangkan orangtua tetap meminta anak menghabiskan makanannya. Pada situasi seperti ini biasanya orangtua dan anak menjadi sama-sama tidak sabar lagi dan bahkan marah.

Berbagai alasan seringkali dijadikan anak sebagai ‘senjata’ untuk menolak makan. Misalnya menunya tidak enak, mengunyah makanan dengan sangat lambat (diemut) atau makanan berceceran (berantakan dan kotor). Menyikapi kondisi anak seperti di atas, ada beberapa tips dari Jacob Azerrad (2005), yaitu:

1. Anak dibolehkan makan hanya pada jam makan. Tidak membiarkan anak makan makanan ringan sebelum waktu makan tiba. Ini membuatnya memilih antara dua pilihan, yaitu ia menjadi lapar (dan ini tidak mungkin), atau ia akan makan bersama dengan keluarganya.

2. Jika anak tidak menghabiskan makanannya, jangan memaksanya untuk menghabiskan. Ia diperbolehkan meninggalkan meja tanpa makanan penutup (kue, juice, dll). Simpanlah sisa makanannya di kulkas. Hindari membujuknya untuk kembali ke meja makan. Jika nanti ia menanyakan makanannya yang tidak habis dan ia akhirnya menghabiskannya, tawari ia makanan ringan kesukaannya, pujilah ia sesuai apa yang ia lakukan. Segeralah ikuti pujian tersebut dengan menghabiskan beberapa menit melakukan sesuatu yang ia sukai. Misalnya main bola, main petak upet, main boneka, atau membacakan buku cerita.

3. Jika ada makanan yang berceceran (mungkin anak mencari perhatian), hindari mengomentarinya. Orangtua tidak dapat mengharapkan perilaku sempurna di meja makan dari anak berusia 5 tahun. Mengatakan secara berulang –ulang kesalahan-kesalahan di meja makan, mungkin akan sedikit sulit bagi anak untuk bengubah secara langsung perilakunya tersebut. Tindakan orangtua tersebut hanya akan mendatangkan kesan pada anak bahwa waktu makan adalah waktu yang tidak menyenangkan. Sebaiknya, anak diberi pengertian sesuai dengan usia dan kedewasaan anak ketika ia waktu makan sudah selesai. Berilah pengertian dan arahan tentang kebiasaan-kebiasaan makan yang baik dan sangat penting untuk dilakukannya. (yer)
Posted by Yusi Elsiano Rosmansyah at 13:21 
*Saat kau MENYUKAI seseorang, kau
ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
*Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin
sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk
dirimu sendiri.
*Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan
melakukan apapun untuk kebahagiaannya
walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.
*Saat kau menyukai seseorang dan berada
disisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah
aku menciummu?”
*Saat kau menyayangi seseorang dan berada
disisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah
aku memelukmu?”
*Saat kau mencintai seseorang dan berada
disisinya maka kau akan menggenggam erat
tangannya…
*SUKA adalah saat ia menangis, kau akan
berkata “Sudahlah, jgn menangis.”
*SAYANG adalah saat ia menangis dan kau
akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan
membiarkannya menangis dipundakmu sambil
berkata, “Mari kita selesaikan masalah ini
bersama-sama. “
*SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan
berkata,”Ia sangat cantik dan menawan.”
*SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan
melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
*CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan
berkata,”Buatku dia adalah anugerah terindah
yang pernah Tuhan berikan padaku..”
*Pada saat orang yang kau SUKA menyakitimu,
maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
*Pada saat orang yang kau SAYANG menyakitimu,
engkau akan menangis untuknya.
*Pada saat orang yang kau CINTAI menyakitimu,
kau akan berkata,”Tak apa dia hanya tak tau
apa yang dia lakukan.”
*Pada saat kau suka padanya, kau akan
MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
*Pada saat kau sayang padanya, kau akan
MEMBIARKANNYA MEMILIH.
*Pada saat kau cinta padanya, kau akan
selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus…
*SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu
menguntungkan.
*SAYANG adalah kau akan menemaninya di
saat dia membutuhkan.
*CINTA adalah kau akan menemaninya di saat
bagaimana keadaanmu.
*SUKA adalah hal yang menuntut.
*SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
*CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.